*ANA* di Dunia Matematika
Monday, June 17, 2013
Sunday, April 21, 2013
Dalil Phytagoras
DALIL PHYTAGORAS
Tujuan: Menjelaskan cara mencari rumus dalail
pytagoras
Sasaran: Kelas VIII SMP
Cara Kerja
- Terlebih dahulu siswa dikenalkan dengan definisi dari dalil Phytagoras yaitu pada segitiga siku-siku berlaku sisi kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-sikunya. Metode ini disampaikan dengan metode deduktif
- Buat suatu bangun segitiga ACB dalam papan berpaku dengan talidimana AC = 4 cm, BC = 3cm dan sisi BA. (3 satuan dalam papan berpaku).
Perbedaan panjang ini nanti digunakan untuk mempermudah perhitungan
selanjutnya. Dengan definisi panjang sisi di depan sudut yang dinotasikan
dengan bilangan kecilnya, maka sisiAC = b cm, sisi AB = c cm, sisi BC = a cm
- Siswa kita minta untuk menghitung panjang sisi AB, dimana pada papan berpaku sisi miring itu tidak dapat dihitung. Maka kita tunjukkan pada siswa bahwa panjang sisi AB adalah 5 cm, dengan meletakkan tali itu pada sisi horizontalnya.
- Buatlah daerah persegi BCHK, ACFG, ABDE, berturut-turt pada sisi BC, AC, AB dengan panjang sisi yang sesuai dengan panjang sisi pada segitiga itu.
- Mintalah pada siswa untuk menghitung luas ketiga bangun tersebut. Dalam contoh diatas:
Luas daerah BCHK = 3 x 3
= 9 satuan luas
Luas daerah ACFG = 4 x 4
= 16 satuan luas
Luas daerah ABDE = 5 x 5
= 25 satuan luas
- Akan tampak bahwa :
Luas BCHK + Luas ACFG =
Luas ABDE
Luas BCHK + Luas ACFG =
Luas ABDE
9 + 16 =
25
32 + 42 =
52
Dari pengetahuan siswa
mengenai panjang sisi didepan sudut maka diperoleh :
a2
+ b2 = c2
sehingga
tampaklah kebenaran dari teorema Phytagoras tersebut.
- Untuk
langkah selanjutnya mintalah kepada siswa untuk mencoba langkah-langkah
diatas dengan mengganti panjang sisi BC dan AC dengan beberapa
pasangan angka yang mudah dalam
perhitungannya.
- Sebagai
langkah terakhir untuk siswa, hendaklah ia membuat daftar angka-angka yang
merupakan hasil percobaan, yang merupakan tripel phytagoras, yakni
tiga bilangan yang mempunyai aturan phytagoras
Selain cara diatas kita juga dapat
menggunakan cara lain untuk membuktikan dalil pytagoras. Pada gambar
dibawah ini akan ditunjukkan cara lain untuk membuktikan dalil pytagoras.
Perhatikan kedua persegi dengan sisi (a + b) berikut :
I
II
Karena persegi I dan persegi II mempunyai luas yang sama yaitu ( a + b )2, maka :
Luas Persegi I = Luas Persegi II
( L.Persegi Hijau + L. 4 Segitiga ) =
( L. sisi a + L. sisi b + L. 4 Segitiga )
|
c2 + ( 4
x ) = a2 + b2 + ( 4 x
)
c2 = a2 + b2
Pengajaran Matematika Di dalam Dan Di Luar Negeri
PENGAJARAN MATEMATIKA DI DALAM DAN
DI LUAR NEGERI
1.
PENGAJARAN
MATEMATIKA DI DALAM NEGERI (TRADISIONAL)
Materi
pengajaran matematika lama diawali dengan penjelasan bilangan asli beserta
operasi hitungnya, bilangan cacah beserta operasi hitungnya, bilangan rasional
beserta operasi hitungnya, sampai dengan bilangan real beserta operasi
hitungnya. Salah satu tujuan dari pengajaran berhitung lama adalah untuk
melatih otak melalui sebuah latihan. Hal ini didasarkan pada prinsip yang
menyatakan bahwa proses latihan jauh lebih utama dari bahan yang diajarkan.
Thorndike menyatakan bahwa pemahaman
terhadap suatu materi yang dipelajari dalam proses belajar mengajar akan terjadi
apabila ada dua hal yang saling terkait satu sama lain yaitu stimulus-respon.
Teori
Thorndike itu melahirkan cara pengajaran yang bersifat latihan (drill). Dengan
banyak memberi latihan secara terus menerus kepada siswa diharapkan akan
memberikan kemampuan termasuk keterampilan berhitung. Pengajaran matematika tradisional di negara
Indonesia sedikit berbeda dengan di luar negeri.
Terdapat dua faham yang berkembang di luar
negeri yang tidak terdapat dalam proses pengajaran matematika tradisional di
negara kita, yaitu:
a.
John Dewey
John Dewey mengemukakan faham
pendidikan progresif, yang menyatakan bahwa dalam proses belajar-mengajar harus
diutamakan munculnya belajar incidental, dalam pengertian sesuai dengan
tuntutan kebutuhan. Jika seseorang sudah merasa butuh dengan suatu materi atau
bahan tertentu dengan sendirinya dia akan berusaha untuk menguasainya. Misalnya
seperti saat siswa disuruh presentasi suatu materi didepan kelas maka dia akan
berusaha keras untuk mempelajari dan menguasai materi tersebut. Aliran ini
hanya mengutamakan perlunya suasana yang cukup untuk melaksanakan proses
belajar matematika sesuai dengan topik yang diperlukan.
b.
William
Brownell.
Faham William Brownell dilandasi oleh teori
psikologi Gestalt, yang mendasarkan
pada teori Thorndike tentang
pentingnya proses menghafal melalui latihan secara berulang, namun sebelum itu
harus didahului dengan pengertian dan pemahan konsep dari materi yang akan
dipelajari. Dalam penanaman setiap konsep matematika harus diusahakan dulu
mengerti atau memahami konsepnya sebelum melangkah kepada latiha atau
menghafalkannya. Kemudian dalam perkembangan dunia pendidikan diketahui bahwa
belajar itu terjadi melalui proses bertingkah laku, dan berpikir. Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu
yang dipelajari harus memiliki fungsi. Akibatnya pemilihan bahan pengajaran dan
metode mengajar perlu dikaji ulang apakah materinya berfungsi, bagaimana
peranannya, serta kaitan dengan bahan –bahan lainnya. Dari hasil pengkajian
ulang itu diketahui banyak terdapat keterampilan berhitung yang kurang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah konsep
berhitung dengan menggunakan pecahan-pecahan desimal, pengambilan akar, dan
sebagainya yang jarang bahkan tidak pernah kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari diluar jam pelajaran matematika.
Kelemahan
– Kelemahan Pengajaran Matematika Tradisional
· Keterampilan berhitung dan proses
menghafal yang sifatnya mekanis lebih diutamakan tanpa usaha mendalami
pengertiannya.
· Pengajaran matematika lama (berhitung)
kurang memberi rangsangan pada siswa untuk bermotivasi dan memacu keingintahuan
pada diri mereka.
· Siswa biasanya disibukkan dengan metode
menghafal dan latihan keterampilan sehingga kurang diberi kesempatan untuk
memahami konsep dan pengertian tentang materi yang diberikan.
· Dalam berhitung lama topik matematika yang
diberikan kurang ada hubungan dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
·
Dalam berhitung sering digunakan istilah-istilah
yang keliru.
2.
PENGAJARAN MATEMATIKA DI LUAR NEGERI (MODERN)
a) Pembaharuan Pengajaran Matematika di Amerika Serikat
Sebelum tahun 50-an sudah ada kesepakatan
bersama bahwa pengajaran matematika yang ada tidak berhasil dengan melihat
kenyataan bahwa nilai mata pelajaran matematika biasanya lebih rendah dibanding
pelajaran lainnya. Pada umumnya siswa takut terhadap pelajaran matematika, dan
tidak menyukainya. Banyak sekali orang dewasa yang tidak mampu mempertahankan
kemampuan yang dimilikinya, dan banyak pula yang beranggapan bahwa tak ada yang
bisa diperoleh dari belajar matematika.
Kemudian pada pertengahan abad ke- 20 di
Amerika Serikat terdapat proyek pengajaran matematika yang dipimpin oleh
Beberman tahun 1952, yaitu UICSM ( The University of Illinois Committee on
School Matematics ) yang menekankan pada pengertian dan penemuan. Karena proyek
ini merupakan cikal bakal matematika modern maka Beberman sebagai pemimpin
proyek tersebut disebut sebagai Bapak Matematika Modern.
Untuk memajukan teknologinya maka
dilakukan proyek perbaikan pendidikan terutama pengajaran matematika. Salah
satunya dibuat sebuah gerakan matematika modern yang merupakan kelanjutan dari
proyek UICSM yaitu proyek SMSG ( School Mathematics Study Group ) yang dipimpin
oleh Dr. E. Begle tahun 1958, yang hasilnya mampu memberi perubahan besar bukan
saja di Amerika tapi juga bagi pengajaran matematika di seluruh dunia.
Matematika modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Menekankan pada pengertian dan penemuan.
Matematika modern tidak menitikberatkan
pada menghafal dan latihan tetapi lebih mengutamakan pada menemukan konsep dari
materi yang sedang dipelajari. Matematika modern mengandung penemuan, logika yang akurat, membedakan
bilangan dari lambang bilangan atau angka.
2) Matematika modern memuat materi baru.
Dalam matematika modern mulai diajarkan
materi baru yang belum pernah diajarkan dalam matematika tradisional. Seperti
misalnya bilangan dasar non desimal, aritmetika, teori himpunan, struktur
aljabar, logika matematika, statistika, probabilitas, dan sebagainya. Kesemua
materi baru ini ada yang diberikan sebagai ilmu, dan ada juga yang berfungsi
sebagai penghubung antara materi satu dengan materi yang lainnya. Misalnya
teori himpunan merupakan landasan dari materi lainnya seperti aljabar,
geometri, sehingga himpunan merupakan materi yang digunakan dalam seluruh
cabang matematika.
3) Pendekatan
materi dalam matematika modern adalah matematika deduktif.
Dalam matematika, pendekatan deduktif
merupakan penyajian materi dari materi yang sifatnya umum menuju materi yang
sifatnya khusus. Sedangkan pendekatan induktif merupakan penyajian materi dari
hal-hal yang bersifat khusus menuju hal-hal yang bersifat umum.
4) Ketepatan
bahasa sangat diperhatikan.
Dalam penggunaan bahasa sangat teliti
disesuaikan dengan konsep dan teori yang ada. Misalnya untuk segitiga sama sisi
mempunyai tiga sisi yang kongruen, tidak menggunakan kata “ sama”. Begitu pula
kalau dalam matematika lama dikatakan luas segitiga padahal yang tepat adalah
luas daerah segitiga. Dalam menyatakan himpunan digunakan tanda kurung kurawal
dan bukan tanda kurung biasa.
5) Matematika modern sangat menekankan pada
struktur.
Hal ini terlihat dalam materi struktur
aljabar yang memuat sifat-sifat komutatif, asosiatif, unsur satuan, unsur
invers, unsur komplemen, operasi biner, dan operasi invers.
4) Gerakan Back to the Basics
Dalam proyek
SMSG diajarkan bahwa himpunan, fungsi dan sistem matematika dan logika merupakan
landasan yang kuat sebagai suatu sistem; Ketidaksamaan dan kesamaan diajarkan
secara paralel; geometri bidang disajikan secara terpadu dalam geometri
ruang;Ttrigonometri disajikan dengan pendekatan aljabar; Geometri analitik
merupakan topik yang menyebar dan disisipkan pada aljabar.
Dalam
pelaksanaan gerakan Back to the Basics, materi di sekolah-sekolah di Amerika
Serikat bersumber pada materi proyek SMSG.Selain itu dalam hal kemampuan
memecahkan masalah dan pengertian kebanyakan siswa masih lemah meskipun
keterampilan dasar sudah ditekankan. Anak-anak pandai menurun dalam kemampuan memecahkan masalah, dilain pihak
anak-anak yang kemampuannya kurang mendapat kemajuan.
Matematika modern banyak ditentang oleh
beberapa ahli matematika. Diantara yang menentang itu adalah Prof. Morris
Kline, yang dengan tegas menyatakan bahwa matematika modern pada dasarnya
memiliki banyak kelemahan. Ia menyatakan bahwa matematika modern terlalu
deduktif, dalam hal strukturnya terlalu banyak diawali dengan aksioma atau
postulat, aturan yang bersifat umum yang kemudian diambil contoh-contohnya yang
kadangkala hal tersebut dapat membingungkan siswa. Di bagian lain Morris Kline
juga menegaskan bahwa matematika modern kurang bersifat konkret, sehingga siswa
sulit memahaminya karena pada umumnya siswa memerlukan konsep yang dapat
ditemui dalam kehidupan nyata. Matematika modern juga dianggap kurang ada
hubungannya dengan bidang-bidang studi lainnya, akibatnya siswa tidak
mengetahui kedudukan antara matematika dengan bidang studi lain.
Masalah lainnya, seperti juga yang terjadi
di negara Indonesia adalah adanya keluhan dari para orang tua yang umumnya tak
mampu memberi bantuan dalam hal belajar matematika pada anak-anaknya, karena
apa yang sedang dipelajari anaknya itu sama sekali tidak dikenal oleh mereka
dan tidak pernah dipelajari saat belajar di sekolah dulu. Reys dan kawan-kawan
mengatakan bahwa gerakan Back to the Basics merupakan suatu gerakan yang
membahayakan bagi perkembangan matematika, tergolong gerakan mundur, dan mengandung
kesalahan-kesalahan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pada dasarnya gerakan Back to the Basics tidak termasuk memperbaharui
pengajaran matematika yang ada tetapi hanya mengurangi beberapa topik dari
matematika modern dan penggeseran keseimbangan dari matematika modern yang
sifatnya lebih menekankan pada pengertian dan pemecahan masalah kepada
matematika yang praktis dengan bahasa yang agak longgar dengan kemampuan
secukupnya.
Gerakan Back to the Basics yang ingin
memperbaiki pengajaran matematika tidak berhasil mencapai targetnya. Hasil dari
program yang dicanangkan oleh gerakan tersebut ternyata memberi gambaran bahwa
prestasi belajar siswa menurun, yang bisa dilihat dari dua unsur yaitu
pengertian dan pemecahan masalah yang kurang mampu meningkatkan kemampuan
siswa.
Thursday, February 28, 2013
Soal Prediksi UAN SMP 2013
|
1.
Pada tes fisika, skor untuk jawaban benar adalah 2, jawaban salah
adalah -1, dan tidak dijawab adalah 0 (nol). Budi berhasil menjawab benar 29
soal dan tidak menjawab 5 soal dari 40 soal yang diberikan. Skor yang diperoleh
Budi adalah ….
a.
23 c.
52
b.
24 d
53
2.
Jika
dan maka nilai
a.
5 c.
25
b.
7 d.
49
3.
Seorang
tukang jahit mendapat pesanan menjahit kaos untuk keperluan kampanye. Ia hanya
mampu menjahit kaos 60 potong dalam 3 hari. Bila ia bekerja selama 2 minggu,
berapa potong kaos yang dapat ia kerjakan?
a.
80
potong c.
180 potong
b.
120
potong d.
280 potong
4.
Ali
menabung di koperasi Rp 2.400.000,00 dengan bunga 12,5 % pertahun. Setelah 9
bulan uangnya diambil dan digunakan untuk membeli barang di koperasi seharga Rp
500.000,00. Karena membayar tunai, Ali mendapat diskon 5%. Sisa uang tabungan
Ali adalah ….
a.
Rp
1.900.00,00 c.
Rp 2.525.000,00
b.
Rp
2.150.000,00 d.
Rp 2.625.000,00
5.
Seorang
pedagang menjual sepeda dengan harga Rp 210.000,00. Dari hasil pennjualan itu,
dia memperoleh untung 20%. Harga pembelian sepeda itu adalah….
a.
Rp
42.000,00 c.
Rp 168.000,00
b.
Rp
175.000,00 d.
Rp 252.000,00
6.
Diketahui
barisan bilangan 3, 5, 9, 15, 23, … bilangan pada suku ke-15 adalah….
a.
159 c.
213
b.
185 d.
243
7.
Sebuah
gedung pertunjukan, banyak kursi pada baris paling depan adalah 15 buah, banyak
kursi padabaris dibelakangnya selalu lebih 3 buah dari baris didepannya. Berapa
banyak kursi pada baris ke-12 dari depan?
a.
42 kursi c.
51 kursi
b.
48
kursi d.
54 kursi
8.
Hasil
dari adalah ….
a.
c.
b.
d.
9.
Hasil
dari …
a.
c.
b.
d.
10. Pemfaktoran dari adalah ….
a.
c.
b.
d.
11. Bentuk sederhana adalah….
a.
c.
b.
d.
12. Bentuk sederhana dari adalah ….
a.
c.
b.
d.
13. Penyelesaian dari adalah….
a.
x
< -2 c.
x > 2
b.
x
< 2 d.
x > -2
14. Gradient garis yang melalui titik (-3, 1) dan
(2, -3) adalah ….
a.
c.
b.
d.
15. Gradient garis yang tegak lurus dengan garis persamaannya 3x + 5y +
20 = 0 adalah ….
a.
c.
b.
d.
16. Gradien garis dengan persamaan -2x – 5y + 10 = 0 adalah ….
a.
c.
b.
d.
17. Diketahui:
A =
{bilngan prima}
B =
{huruf vocal}
C =
{bilangan asli ganjil < 10}
D =
{ x I 5 ≤ x ≤ 10, x € bilangan asli}
Dari
himpunan diatas yang merupakan himpunan ekuivalen adalah ….
a.
A
dan B c.
C dan D
b.
B
dan C d.
A dan C
18. Dari 40 siswa disuatu kelas terdapat 22 orang menyukai basket, 9
orang menyukai basket dan voli, 7 orang tidak menyukai basket maupun voli.
Banyak siswa yang hanya menyukai voli adalah ….
a.
2
orang c.
11 orang
b.
5
orang d.
20 orang
19. Diketahui fungsi dengan x € {-3, -2, -1, 0, 1, 2}. Daerah hasil
fung f adalah ….
a.
{4,
1, -2, -5} c.
{-9, -6, -3, 0, 3, 6}
b.
{-14,
-11, -8, -5, -2, 1} d.
{-24, -21, -8, -5}
20. Tiga buah kelapa muda dan 2 buah semangka harganya Rp 11.750,00,
sedangkan 2 buah kelapa muda dan 5 buah semangka harganya Rp 11.500,00.
Berapakah harga 5 buah kelapa muda dan 10 buah semangka?
a.
Rp
26.250,00 c.
Rp 35.000,00
b.
Rp
32.500,00 d.
Rp 45.000,00
21. Jika x + y = 5 dan x – 2y = -4 maka nilai dari x + 2y = ….
a.
2 c.
7
b.
5 d.
8
22. Perhatikan gambar dibawah ini !
Diketahui AC = 15 cm, GH = 20 cm. panjang EB adalah….
a.
19
cm c.
24 cm
b.
21
cm d.
25 cm
23.
Segitiga
PQR dan segitiga PKL kongruen dengan besar sudut P = 90.
L pada perpanjangan QP, K terletak pada PR. Jika besar sudut L = ,
besar sudut Q adalah….
a.
c.
b.
d.
70
24.
Perhatikan
gambar berikut!
Kelilingnya
adalah ….
a.
25
cm c.
41,5 cm
b.
40,5
cm d.
46 cm
25.
Taman
berbentuk trapezium sama kaki, dengan panjang sisi-sisi sejajarnya (x + 4) m
dan (3x + 2) m. jika jarak kedua garis sejajar 2x m dan luas taman ,
kelliling taman adalah ….
a.
54
m c.
56 m
b.
65
m d.
69 m
26.
Panjang diagonal belah ketupat adalah 10 cm dan 24 cm. keliling
belah ketupat tersebut adalah ….
a.
34
cm c.
52 cm
b.
68
cm d.
120 cm
27.
Perhatikan gambar! Besar < PQR = ….
a.
c. 78
b.
d.
28.
Besar
< BCA pada gambar adalah ….
a.
c.
b.
d.
29.
Panjang
busur PQ = 11 cm dan besar <POQ = 45.
Panjang OP = ….
a.
7
cm c. 14 cm
b.
22
cm d. 28 cm
30. M adalah pusat lingkaran yang panjang jari-jarinya 8 cm dan N
adalah pusat lingkaran yang panjang jari-jarinya 3 cm. jarak kedua pusat
lingkaran 13 cm. panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran adalah
…..
a.
11
cm c.
12 cm
b.
14
cm d.
16 cm
31. Luas segitiga ABC = 6 ,
sedangkan panjang jari-jari lingkaran dalamnya 1 cm. panjang AB = 3 cm dan BC =
4 cm. panjang jari-jari lingkaran luarnya adalah ….
a.
2,5
cm c.
6,5 cm
b.
5,5 cm d.
8,6 cm
32. Perhatikan gambar berikut!
Panjang AB adalah ….cm
a.
4 c. 8
b.
6 d. 12
33. Pada gambar disamping segitiga ACD dan BCE kongruen. Diketahui
panjang BC = 8 cm dan AD = 10 cm. panjang AE adalah …..
a.
12
cm c. 16 cm
b.
14
cm d. 18 cm
34.
Perhatikan
gambar disamping.
Volume bangunn ABC.DEF adalah….
a.
c.
b.
d.
35.
Suatu
tangki berbentuk tabung berisi 704 liter air. Bbila tinggi air dalam tangki 1,4
m, maka jari-jari tangki adalah …
a.
24
cm c.
40 cm
b.
30
cm d.
48 cm
36.
Sebuah
tabung berjari-jari 10 cm dan tinggi 20 cm diisi air sampai penuh. Sebuah boola
kaca padat berdiameter 20 cm dimasukkan ke dalam tabung tersebut. Volume air
yang masih ada dalam tabung tersebut ….
a.
c.
b.
d.
37.
Delapan rangkaian persegi disamping
agar
rangkaiannya merupakan jarring
-jaring kubus,
maka persegi yang harus
dihilangkan
adalah ….
a.
7
dan 8
b.
1
dan 8
c.
1
dan 5
d.
1
dan 6
38.
Diagram dibawah ini menunjukkan kegiatan
Ektrakulikuler
yang diikuti oleh 60 siswa
kelas III SMP.
Banyak siswa yang mengiku
ti
ekstrakulikuler menari adalah ….
a.
12
orang
b.
15
orang
c.
18
orang
d.
21
orang
39.
,
Nilai
|
Frekuensi
|
4
5
6
7
8
|
4
2
6
5
3
|
Table dibawah
ini menunjukkan data nilai
Ulangan Matematika
dari sekelompok siswa.
Banyak siswa
yang mendapat nilai lebih dari
nilai rata-rata
adalah …. orang
a.
3
b.
5
c.
8
d.
14
40.
.
Nilai
|
Frekuensi
|
3
4
5
6
7
8
9
|
1
5
8
8
12
4
2
|
Modus dari data diatas adalah …..
a.
3 c. 7
b.
9 d. 12
Subscribe to:
Posts (Atom)